Welcome Guys

Kesehatan Ibu dan Anak KIA Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah web blog yang berisi kumpulan artikel informasi kesehatan ibu dan anak, penyakit, kehamilan, juga info kesehatan lainnya.
Diberdayakan oleh Blogger.

Vaksin Flu Babi Tidak Berbahaya Bagi Ibu

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Kamis, 31 Mei 2012 | 07.11

Vaksin Flu Babi Tidak Berbahaya Bagi Ibu
Vaksin
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Vaksin Flu Babi Tidak Berbahaya Bagi Ibu - Tak seorang pun ingin terkena flu. Namun, bagi ibu hamil, mendapatkan vaksinasi influenza ternyata dapat memberikan keuntungan tersendiri.

Sekelompok tim peneliti dari Kanada menemukan bahwa vaksin virus flu babi ternyata tidak menimbulkan efek samping apa pun bagi sang ibu. Sebaliknya, vaksin yang diberikan saat si ibu teserang flu ini secara signifikan dapat mengurangi kematian saat bayi lahir dan kelahiran prematur yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan terlalu kecil.

"Ini mengherankan, tetapi juga menarik. Penemuan ini adalah salah satu contoh hubungan antara vaksinasi flu dan kematian bayi saat lahir. Sungguh sesuatu yang langka terjadi," kata Deshayne Fell, peneliti dari McGill University, yang mengaitkan hasil penelitian dengan data kematian bayi.

Para peneliti menemukan, wanita hamil yang menerima vaksin flu babi memiliki keuntungan kesehatan berlipat ganda. Sebanyak 34 persen terhindar dari kematian bayi saat lahir, 28 persen terhindar dari persalinan prematur, dan 19 anak lahir dengan kondisi berat badan yang baik. Dalam riset ini, para peneliti menggunakan basis data data kelahiran di Ontario. Setidaknya ada 55.570 kelahiran di Ontario selama pandemi flu babiyang dikaji para peneliti.

"Penemuan ini sangat bermanfaat. Wanita hamil biasanya akan sangat berhati-hati dengan apa yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka. Namun, flu babi ini akan sangat membantu mereka untuk pengobatan flu dan juga membawa keuntungan lain bagi bayi," kata Mark Walker, salah seorang anggota tim peneliti dari University of Ottawa.
Dituliskan dalam makalah berjudul "H1N1 Influenza Vaccination During Pregnancy and Fetal and Neonatal Outcomes", penelitian ini juga dipublikasikan dalam American Journal of Public Health.

07.11 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Dampak Negatif Bagi Kesehatan Jika Sering Begadang

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Jumat, 25 Mei 2012 | 17.26

Dampak Negatif Bagi Kesehatan Jika Sering Begadang
Ilustrasi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dampak Negatif Bagi Kesehatan Jika Sering Begadang - Tidur malam merupakan waktu yang penting untuk mengistirahatkan tubuh. Sayangnya, cukup banyak orang yang kesulitan atau tidak memiliki waktu untuk melakukan kebiasaan sehat ini. Kurang tidur akibat kebanyakan begadang bisa menyebabkan dampak buruk pada fisik dan mental Anda.

Kurang tidur memiliki efek mendalam pada tubuh Anda, baik fisik maupun mental, serta telah terkait dengan berbagai kecelakaan mobil, penyakit jantung dan gangguan mental seperti depresi.

Terlepas dari penyebabnya, secara negatif ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh orang yang sering begadang, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (12/5/2012):

1. Suasana hati dan kinerja
Suasana hati (mood) dapat terkena dampak negatif ketika Anda kekurangan tidur. Anda akan cenderung mudah marah, kecemasan, kurang motivasi dan depresi.

Kinerja juga bisa terpengaruh secara drastis sehingga kurang konsentrasi dan koordinasi, penurunan energi, pelupa dan sering melakukan kecerobohan. Hal ini dapat mengganggu kemampuan Anda untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin.

2. Pengaruh kesehatan
Kurang tidur mempengaruhi kesehatan dan meningkatkan risiko kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan obesitas. Sistem kardiovaskular dapat mengalami dampak negatif, mengakibatkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, gagal jantung dan stroke, menurut Sleepdex.

Sakit kepala biasanya disebabkan oleh kurang tidur dan sering dapat diselesaikan dengan tidur malam yang baik minimal 8 jam. Penurunan hormon kortisol dapat berkurang dan menyebabkan perubahan hormon yang bertanggung jawab untuk metabolisme, meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

3. Perubahan berat badan
Sulit tidur memiliki efek negatif pada berat tubuh Anda, yang mungkin menyebabkan penurunan berat badan, tetapi lebih sering penambahan berat badan.

Kurang tidur berdampak negatif terhadap kadar hormon dalam tubuh. Secara khusus, hormon leptin dan ghrelin, yang memainkan peran penting dalam kelaparan dan nafsu makan, dapat menjadi tidak seimbang.

Ghrelin merangsang tubuh untuk makan, sedangkan leptin memainkan peran dalam menceritakan kepada tubuh bahwa Anda sudah kenyang. Menurut situs Sleep Deprivation, kurang tidur menyebabkan tingkat ghrelin meningkat dan tingkat leptin menurun, yang sering mengakibatkan makan berlebihan dan kenaikan berat badan.

4. Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh Anda memerlukan jumlah tidur yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik. Bahan kimia tertentu dalam tubuh yang mempromosikan tidur juga berfungsi untuk mengatur sel sistem kekebalan.

Sel pembunuh alami (natural killer cell atau sel NK) mengalami depresi selama periode kurang tidur, menurut sebuah penelitian 'FASEB Journal', yang telah dipublikasikan resmi oleh Federation of American Societies for Experimental Biology.

Sel NK memainkan peran penting dalam pertahanan awal terhadap infeksi bakteri dan virus serta penolakan terhadap sel tumor. Sitokin, molekul sel sinyal yang diproduksi oleh sel-sel saraf dan sistem kekebalan tubuh, juga terpengaruh oleh kurang tidur, menyebabkan perubahan respon sistem kekebalan tubuh serta peningkatan molekul pro-inflamasi yang dapat merusak tubuh Anda - Dampak Negatif Bagi Kesehatan Jika Sering Begadang.
17.26 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Ibu Hamil Jangan Takut Olahraga

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Senin, 14 Mei 2012 | 09.47

Ibu Hamil Jangan Takut Olahraga
Ibu Hamil
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Ibu Hamil Jangan Takut Olahraga - Ada beberapa ibu hamil yang enggan melakukan olaraga arena takut berdampak buruk bagi bayinya. Padahal sebuat pengamatan menunjukkan jika olahraga dilakukan selama kehamilan berlangsung dapat memberi manfaat positif bagi calon ibu juga bayi.

Walaupun sudah banyak masyarakat yang pahan akan manfaat olahraga saat hamil, namun ternyata masih ada beberapa ibu hamil yang enggan melakukannya dengan salah satu alas an nantinya akan berdampak buruk bagi bayinya.

Pada sebuah penelitian yang mengamati 90 ibu hamil ditemukan bahwa masih banyak ibu hamil dimana sebelumnya rutin melakukan olahraga namun ketika hamil langsung berhenti tidak melakukannya lagi. Beberapa dari mereka menganggap berolahraga kurang aman untuk dirinya dan kehamilan meskipun hanya jalan santai.

Olahraga ringan jika dilakukan sekitar 30 menit dalam sehari cukup aman untuk ibu hamil. Tetapi jenis olahraga beresiko seperti menyelam, kontak fisik dengan lawan yang bersifat mencederai sebaiknya jangan dilakukan atau konsultasi terlebih dahulu ke tenaga medis.

Pengamatan ini dilakukan terhadap 90 responden dengan usia kehamilan 16 – 30 minggu.

Didapatkan, hampir segian dari responden rutin melakukan olahraga ringan sebelum hamil sekitar 90 menit/minggu. Tetapi, ketika hamil tidak lebih dari 27% yang berolahraga setelah hamil. Sebagian besar dari mereka takut olahraga akan menyakiti bayi.

Nampaknya ketakutan akan keamanan menjadi faktor mengapa ibu hamil enggan berolahraga.

Pengaruh mitos terkadang juga ikut mempengaruhi rasa takut ibu hamil untuk berolahraga, karena memang beberapa kepercayaan yang menurun kadang menyatakan olahraga akan menyakiti bayi.

Namun, tidak semua ibu hamil takut berolahraga beberapa ibu hamil malah sangat menyukai olaraga ringan, walaupun mereka telah memiliki kesibukan dalam bekerja setiap harinya. Bahkan tidak jarang yang meluangkan waktu untuk mengikuti senam hamil bersama.

Untuk menumbuhkan kebiasaan sehat ini sebaiknya para wanita lebih memahami manfaat aktifitas fisik selama masa kehamilan. Olahraga saat masa kehamilan bukan hanya baik untuk kesehatan ibu dan bayi secara fisik tetapi juga sehat secara emosional dengan mengurangi stres dan depresi - Ibu Hamil Jangan Takut Olahraga.
09.47 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Tips Sehat Untuk Mencegah Terjadinya Anemia

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Minggu, 13 Mei 2012 | 07.20

Tips Sehat Untuk Mencegah Terjadinya Anemia
Sulit Konsentrasi Gejala Anemia
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tips Sehat Untuk Mencegah Terjadinya Anemia - Mengalami anemia kerap menjadikan badan kita cepat terasa lemas dan letih, karena kadar oksigen tidak cukup adekut di dalam darah. Jita tidak ingin anemia menyerang, ada tips sehat yang bisa kita coba.

Anemia adalah keadaan tubuh dengan tanda-tanda sel hemoglobin yang rendah di dalam darah bisa terjadi karena kurangnya asupan nutrisi atau terjadi gangguan kesehatanyang lainnya seperti perdarahan.

Hemoglobin memiliki fungsi sebagai alat angkut oksigen ke daerah otak juga ke seluruh bagian tubuh lainnya, bila jumlah hemoglobin di dalam darah rendah itu berarti suplai oksigen bagi tubuh dan otak kurang dari kebutuhaen.

Anemia memiliki beberapa tipe, diantaranya anemia karena kkurangan zat besi, anemia karena kekurangan vitamin B-12, anemia sel sabit dan thalasemia. Dari beberapa jenis anemia yang menjadi bawaan sejak lahir adalah thalasemia karena gangguan pembentukkan sel darah merah.

Anemia bisa dicegah walaupun tidak semua. Jenis anemia karena kekurangan vitamin B-12 dan zat besi bisa dicegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung berbagai nutrisi. Juga makanan dengan kandungan vitamin seperti folat acid, B-12 dan zat besi.


Ada beberapa tips sehat untuk mencegah terjadinya anemia yang bisa kita terapkan, seperti yang pernah dimuat dalam onlymyhealth:

Makanan yang kaya zat besi
Makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain daging sapi dan daging lain, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau dan buah kering.

Makanan yang kaya asam folat
Makanan kaya asam folat seperti buah jeruk, pisang, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan serta roti, sereal dan pasta yang diperkaya asam folat.

Vitamin B-12
Sumber vitamin B-12 yang baik adalah daging, produk susu, beberapa sereal dan produk kedelai, seperti susu kedelai.

Vitamin C
Makanan kaya vitamin C seperti buah jeruk, melon dan buah berry, yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi.

Konseling genetik
Jika Anda memiliki riwayat keluarga anemia, cobalah untuk konseling genetik. Dokter atau konselor genetik dapat menilai risiko penularan dari anemia yang diwariskan, seperti anemia sel sabit, thalassemia pada anak-anak Anda - Tips Sehat Untuk Mencegah Terjadinya Anemia.
07.20 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Saat Paling Menentukan Ketika Menyusui

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Sabtu, 12 Mei 2012 | 10.46

Saat Paling Menentukan Ketika Menyusui
Menyusui
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Saat Paling Menentukan Ketika Menyusui - Saat paling menentukan dalam menyusui adalah 2 minggu pertama setelah melahirkan. Karena, pada masa tersebut mampu menentukan seberapa tingkat produksi air susu ibu (ASI) ketika menyusui.

2 minggu pertama setelah melahirkan merupakan saat yang tepat untuk melihat hasil dari ASI. Jika dalam kurun 2 minggu si bayi menyusui dengan kuat maka kedepan produksi ASI bisa dipatikan lebih banyak.

Mekanisme proses terbentuknya ASI di dalam payudara ibu menyerupai pabrik, semakin banyak permintaan makan akan semakin banyak pula ASI yang akan diproduksi. Jika permintaan sedikit maka akan berdampak pada menurunnya jumlah produksi ASI.

Untuk itu perawatan menyeluruh setelah melahirkan sangatlah diperlukan untuk merangsang produksi air susu ibi (ASI) agar lebih maksimal.

Namun, kenyataanya masih banyak ibu-ibu yang salah mempersepsikan bahwa menyusui bayi hanyalah nutrisi penunjang untuk bayi. Padahal manfaat ASI sangatlah banyak bahkan berdampat sepanang usia si kecil. ASI merupakan nutrisi utama bagi bayi dan merupakan bagian natural dari kehidupan.

Itulah mengapa kita harus meningkatkan kesadaran agar para ibu menyusui bayinya.

Untuk diketahui bahwa seluruh nutrisi yang dibutuhkan bayi terdapat pada ASI khususnya untuk 6 bulan pertama dan tetap dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan selama 1 tahun.

ASI mengandung kolosterum yang juga berfungsi sebagai antibody untuk melawan antigen penyebab infeksi. Jika pmbrian ASI tidak maksimal itu bisa saja meningkatkan resiko si kecil mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau bayi mati mendadak. Sedangkan pemberian makanan tambahan terlalu dini bisa beresiko menyebabkan diabetes di masa dewasa serta resiko terserang penyakit jantung.
- Saat Paling Menentukan Ketika Menyusui.
10.46 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Angka Kejadian Diabetes Pada Anak Terus Meningkat

Angka Kejadian Diabetes Pada Anak Terus Meningkat
Diabetes
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Angka Kejadian Diabetes Pada Anak Terus Meningkat - Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang bersifat kronik dan terus meningkat jumlahlahnya di seluruh dunia, begitu juga di Indonesia. Sekarang diabetes tidak hanya menyerang usia dewasa tetapi juga usia anak-anak.

Sebuah penelitian unit kerja koordinasi endokrinologi anak di seluruh wilayah Indonesia pada awal Maret 2012 menunjukkan jumlah penderita diabetes usia anak-anak juga usia remaja dibawah 20 tahun terdata sebanyak 731 anak.

Sedangkan PDN (Pusat Diabetes dan Nutrisi) rumah sakit umum Dr. Soetomo Surabaya pernah mengklain pada tahun 2009 ada sebanyak 650.000 anak-aak Indonesia menderita diabetes mellitus dan sebagian besar diabetes tipe II. Jumlah ini didapat dari hasil perhitungan 5% dari total 13 juta penderita diabetes mellitus dari seluruh kelompok umur tahun 2009.

Sementara Ilmu Kesehatan Anak FFKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) melansir, jumlah anak yang terkena diabetes cenderung naik dalam beberapa tahun terakhir ini. Tahun 2011 tervatat 65 anak menderita diabetes, naik 400% dibandingkan tahun 2009. 32 anak diantaranya terkena diabetes tipe II.

Banyak orang mengira bahwa penyakit diabetes mellitus pada anak selalu tipe I, namun sekarang kenyataannya tipe II banyak diderita oleh anak-anak karena gaeya hidup.

Individu yang tidak menerapkan gaya hidup sehat beresiko menderita diabetes mellitus. Untuk itu hidup sehat harus selalu diterapkan dengan mengkonsumsi makanan sehat juga rutin berolahraga supaya gula darah tetap tabil berada dalam batas normal sehingga menghindarkan kita dari penyakit diabetes mellitus.

Kajian lain menyatakan bahwa, menangani anak penderita diabetes tipe II cenderung lebih sulit jika dibandingkan dengan orang dewasa. Sebagian besar diabetes di usia anak-anak terjadi karena obesitas. Jika para orangtua tidak segera menanggapi bahaya ini sejak dini maka akan mengakibatkan proses pengobatan yang kurang efektif.

Mengapa kurang efektif? Ini terjadi karena memberikan obat diabetes pada anak cenderung lebih sulit dibandingkan dengan orang dewas, ditambah lagi pemberian yang dilakukan secara menerus dengan jangka waktu yang panjang.

Dibutuhkan pendekatan psikologis dalam menangani masalah diabetes baik pada anak maupun orang dewasa.

Umumnya diabetes tipe II dialami oleh anak-anak karena mengalami defisit atau kekurangan hormon insulin yang disebabkan oleh kerusakan kelenjar pankreas. Rusaknya kelenjar pankreas biasanya terjadi karena autoimun. Kerusakan akan menimbulkan gejala bila sel yang rusak mencapai 90% atau lebih - Angka Kejadian Diabetes Pada Anak Terus Meningkat.
07.34 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Pertanyaan Umum Seputar Ibu Hamil

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Jumat, 11 Mei 2012 | 17.07

Pertanyaan Umum Seputar Ibu Hamil
Ibu Hamil
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pertanyaan Umum Seputar Ibu Hamil - Kehamilan adalah suatu proses yang membuat perempuan mengalami berbagai perubahan, karena itu ada beberapa pertanyaan yang umum diajukan oleh ibu hamil. Apa saja itu?

Perubahan yang dialami oleh ibu hamil kadang membuatnya khawatir apakah kondisi tersebut normal atau tidak. Berikut ini beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan ibu hamil dan dijawab oleh ahli kesuburan Zita West, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat (11/5/2012) yaitu:

1. Suami tidak suka menyentuh perut yang hamil, apakah ini normal?
Setiap laki-laki memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap istri yang sedang hamil. Beberapa suami kadang suka memegang perut dan merasakan tendangan bayi, sementara yang lainnya tidak. Tapi kondisi ini tak perlu dikhawatirkan karena masih terbilang normal.

2. Kaki terasa panas sepanjang waktu, bagaimana mengatasinya?
Selama kehamilan berlangsung sering terjadi masalah sirkulasi, aliran darah di sekitar daerah panggul yang menyebabkan rasa panas dan bengkak di kaki. Hal ini sangat umum terjadi dan bisa diatasi dengan memijat, refleksi atau merendam kaki. Tapi jika disertai rasa sakit sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

3. Perut saya terus gatal, apa penyebabnya dan bagaimana menghentikannya?
Hal ini sangat umum terutama pada trimester ketiga, karena kulit semakin meregang dan menimbulkan ketidaknyaman. Cobalah memijatnya dengan krim dan minyak. Tapi jika gatalnya ekstrem periksakan ke dokter untuk melihat apakah ada peningkatan asam empedu dan memeriksa fungsi hati.

4. Saya merasa bayi bergerak hari ini, seperti apa rasanya?
Kebanyakan perempuan merasakan gerakan bayi di usia 18-21 minggu, tapi ada yang lebih cepat atau lambat. Rasanya seperti ada kupu-kupu kecil, tapi semakin lama gerakan atau tendangannya semakin pasti terasa.

5. Mengalami beberapa mimpi aneh, apakah ini efek hamil?
Banyak perempuan yang mimpi tentang memiliki anak ditrimester pertama, dan mimpi tentang persalinan saat trimester akhir. Meski bisa sangat mengganggu, tapi mimpi aneh ini tergolong normal.

6. Apakah perlu menggunakan sabuk pengaman?
Sabuk pengaman tentu saja perlu digunakan, tapi yang penting adalah meletakkan sabun pengaman ditempat ibu hamil merasa nyaman. Jika tidak nyaman cobalah membatasi jumlah waktu berada di dalam mobil.

7. Apakah tulang rusuk membesar selama hamil?
Hormon yang disebut relaxin akan dilepaskan dalam tubuh selama tahap akhir kehamilan untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi persalinan. Kondisi ini akan membuat tulang rawan rileks terutama di sekitar panggul dan tulang rusuk, jadi tidak perlu khawatir.

8. Mengapa gusi berdarah dan gigi jadi sensitif?
Ini adalah efek samping yang sangat umum saat hamil, karena itu menjaga kebersihan gigi dan mulut menjadi sangat penting. Hal ini karena gusi berdarah bisa meningkatkan risiko infeksi dan menyebabkan respons inflamasi (peradangan) - Pertanyaan Umum Seputar Ibu Hamil.
17.07 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Peran Orangtua Terhadap Terjadinya Obesitas Pada Anak

Peran Orangtua Terhadap Terjadinya Obesitas Pada Anak
Peran Orangtua
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Peran Orangtua Terhadap Terjadinya Obesitas Pada Anak - Kedekatan emosional antara orangtua dengan anak telah terbukti berdampak terhadap terjadinya kegemukan atau obesitas pada anak. Para peneliti menyatakan, seorang anak yang kerap tidak akur dan sering berselihih dengan orangtuanya memiliki resiko mengalami obesitas 2x lebih besar.

Studi terbaru yang dimuat pada of Paediatric menyatakan, seorang anak yang memiliki hubungan kurang baik dengan orangtua khususnya ibu memiliki resiko mengalami kegemukan atau obesita sebesar 26,1% ketika berumur 15 tahun. Sedangkan anak yang memiliki hubungan baik dengan si ibu hanya beresiko sebesar 13%.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof Sarah Anderson ini menyatakan, hubungan secara emosional anak dengan ibunya secara tidak langsung bisa mempengaruhi pola makan pada anak. Orangtua yang renggang dengan anaknya rentan sekali kesulitan mengajari si anak bagaimana cara mengahadapi stres, akhirnya pola dan jadwal makan terganggu.

”Sebenarnya obesitas di usia anak-anak dapat dicegah dengan membina hubungan emosional antara anak dengan orangtua, daripada membuat aturan pola makan pada anak,” ungkap Prof Sarah Anderson.

Menurutnya, kemampuan seorang mengatasi stres bukan hanya berpengaruh pada pola dan jadwal makannya tetapi berpengaruh juga pada pola tidur. Anak yang rentan mengalami stres cenderung sulit memulai tidur, sehingga metabolismenya terganggu dan mengakibatkan obesitas.

Hubungan antara ibu dan anak yang kurang baik dianggap juga memiliki kedekatan emosional yang buruk. Hasil dari studi ini menunjukkan, faktor kedekatan emosi bukan hanya berpengaruh pada psikologis tetapi berpengaruh juga pada fisik si anak.

Kegemukan atau obesitas pada anak bisa berhubungan erat dengan resiko beberapa penyakit seperti diabetes mellitus juga penyakit jantung. Semua resiko ini sebenarnya bisa dihindari dengan mengatur pola makan, mengatasi stres dan olahraga secara rutin - Peran Orangtua Terhadap Terjadinya Obesitas Pada Anak.
15.03 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Pengaruh Membaca Terhadap Perilaku Seseorang

Pengaruh Membaca Terhadap Perilaku Seseorang
Membaca Novel
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pengaruh Membaca Terhadap Perilaku Seseorang - Saat membaca selembar kertas khususnya novel dengan kisah fiksi, tanpa disadari dia akan larut dalam fantasi dari setiap karakter yang ada di dalamnya. Ini bisa saja merubahan ola piker dan perilaku mengadopsi karakter dari cerita fiksi tersebut.

Peneliti yang berada di Ohio State University mengamati orang-orang yang membaca kisah fiksi. Dan hasil dari pengamatan tersebut adalah seorang yang sering membaca novel dengan kisah fiksi akan merasa bahwa dirinya secara emosional maupun respon internal seolah-olah seperti karakter yang ada dalam novel tersebut.

Para peneliti menemukan juga dalam keadaan tertentu larutnya pikiran kita dalam sebuah karakter kisah fiksi mampu merubah perilaku kita dalam kehidupan real walaupun bersifat sementara.

Sebuah percobaan menunjukkan bahwasanya orang yang sudah terbawa masuk dalam karakter cerita fiksi akan merasa kesulitan saat mengahadapi sebuah pilihan, namun hari berikutnya dia bisa memilih keputusan dari beberapa ilihan dengan mudah.

Dalam penelitian lainnya, seseorang yang larut dalam karakter cerita fiksi bisa mempengaruhi perilaku sek, dan psikologisnya.

”Kejadian seperti ini mampu merubah kita tanpa disadari dengan singkronisasi antara kehidupan nyata dengan karakter fiksi yang sedang dibaca.” Kata salah seorang peneliti.

Karakter cerita fiksi tersebut tidaklah memberi pengaruh sepanjang waktu. Kejadian ini akan dialami hanya jika seseorang berada dalam situasi ingin melupakan jati diri atau saat membaca cerita fiksi.

Uji coba lainnya mendapatkan mahasiswa cenderung tidak larut dalam sebuah karakter cerita fiksi ketika membaca novel di dalam ruangan yang berisi cermin.

”Lebih sering menyadari identitas dan perilaku diri sendiri makan kecil peluang kita larut dalam karakter cerita fiksi.” kata seorang peneliti - Pengaruh Membaca Terhadap Perilaku Seseorang.
07.22 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Mengapa Seseorang Bisa Rentan Terserang Flu

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Kamis, 10 Mei 2012 | 17.17

Mengapa Seseorang Bisa Rentan Terserang Flu
Flu
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Mengapa Seseorang Bisa Rentan Terserang Flu - Sebuah penelitian tentang genetic biasasnya dapat menjelaskan bagaima flu mampu membuat seseorang jatuh sakit atau mampu menyebabkan kematian, padah beberapa orang yang terserang flu yang sama hanya merasa gejala biasa seperti demam, flu, hidung tersumbat, atau batuk dan bersin.

Salah satu penelitian yang diangkat dalam Nature on Sunday, beberapa ahli dari Amerika Serikat dan Inggris menyatakan telah mendapatkan gen pada manusia yang bisa mengakibatkan orang-orang tentu menjadi lebih mudah terserang atau terinvasi dibandingkan dengan yang lainnya.

Penelitian ini dapat membantu mengungkapkan bagaimana selama wabah flu burung juga flu H5N1 yang terjadi pada tahun 2009-2010 lalu. Beberapa masyarakat yang terinfeksi hanya menunjukkan gejala flu biasa, namun beberapa orang menunjukkan gejala berat bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Ke depan, hasil temuan ini akan sangat membantu tenaga kesehatan dalam menganalisa para penderita flu dan bisa menghasilkan diagnosa dan mana masalah yang harus diprioritaskan sehingga program pengobatan bisa berjalan lebih baik.

Hasil penelitian ini juga akan sangat membantu dalam pengembangan vaksin termasuk obat-obatan untuk mengatasi virus flu yang terus berkembang menjadi lebih mematikan.

Beberapa peneliti yang saat itu menjelaskan gen tersebut nantinya akan menjadi ujung tombah dalam melawan virus flu, gen tersebut diberi nama “ITFITM3”.

saat “IFITM3” memiliki koloni yang banyak, proses menyebar virus ini di area paru menjadi melambat. Tetapi saat jumlah “ITFITM3” lebih sedikit maka kemampuannya akan lebih tinggi dalam menginvasi untuk menimbulkan gejala penyakit lebih parah.

Penderita dengan jenis tertentu dari “ITFITM3” umumnya dirujuk ke rumah sakita ketika terinfeksi virus flu dari pada penderita jenis virus lainnya.

Seorang peneliti menyatakan, hasil temuan ini sangat penting untuk orang yang terinfeksi jenis ini dan meyakini bahwa kekuatan imunitas mereka bisa menurun terhadap infeksi tertentu.

“Semakin banyak belajar mengenai dunia genetik terhadap kerentanan virus, maka kita akam mampu mengambil langcah preventif yang benar, seperti pembuatan vaksin sebagai pencegahan infeksi.” Kata seorang peneliti - Mengapa Seseorang Bisa Rentan Terserang Flu.
17.17 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Berat Badan Lahir Bayi Dipengaruhi Berat Badan Ibu

Berat Badan Lahir Bayi Dipengaruhi Berat Badan Ibu
Berat Badan Bayi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Berat Badan Lahir Bayi Dipengaruhi Berat Badan Ibu - Beberapa orang perempuan melahirkan bayi dengan bobot lahir yang tinggi. Bobot bayi ini bisa dipengaruhi oleh asupan nutrisi, kondisi kesehatan ibu, dan juga karena gen. Para ilmuwan menemukan bahwa bobot lahir bayi dipengaruhi variasi gen dari ibu dan nenek, namun pengaruh gen dari Ayah sangat minim.

Para peneliti sebelumnya telah mempelajari bahwa gen bertindak sebagai penekan pertumbuhan yang dapat mengurangi bobot lahir. Tapi sebuah penelitian di Inggris menemukan gen tertentu yang diturunkan dari ibu dapat membuat bobot bayi lahir bertambah 93 gram. Pertambahan bobot ini bisa mencapai 155 gram jika diturunkan oleh nenek dari pihak ibu.

Dalam artikel yang dipublikasikan di American Journal of Human Genetics, profesor Gudrun Moore dari University College London dan rekannya meneliti gen yang disebut PHLDA2 terhadap 9.500 sampel DNA dari ibu dan bayinya. Sampel ini dikumpulkan dari 3 penelitian yang terpisah. Peneliti menemukan varian gen yang disebut RS1 dapat mengubah fungsi gen sehingga menyebabkan bobot lahir bayi lebih tinggi.

"Gen memang memiliki pengaruh yang besar pada bobot lahir dengan bertindak sebagai penekan pertumbuhan. Kami menemukan varian genetik PHLDA2 yang diturunkan dari ibu dapat menyebabkan bayi terlahir 93 gram lebih berat di atas rata-rata. Bahkan bobotnya bisa mencapai 155 gram lebih besar di atas rata-rata jika diwariskan oleh nenek dari pihak ibu," kata Prof Moore seperti dilansir BBC News, Jumat (23/3/2012).

Variasi gen RS1 ini ditemukan pada sekitar 13% individu yang diteliti. Sedangkan variasi gen S2 sebanyak 87%. Variasi gen RS2 lebih umum ditemui dan variasi ini hanya ditemukan pada manusia. Adanya variasi gen RS1 dan RS2 ini membuat bayi terlahir lebih kecil.

Peneliti menduga, mekanisme ini merupakan efek perlindungan untuk meningkatkan kelangsungan hidup ibu saat melahirkan bayi. Artinya, berat lahir yang tidak terlalu berat akan memastikan ibu selamat saat melahirkan.

"Meskipun penelitian ini hanya melihat bobot lahir bayi, ada kemungkinan bahwa varian genetik ini memiliki pengaruh jangka panjang terhadap kondisi kesehatan. Pengaruh kesehatan tersebut sebagian disebabkan pengaruh bobot lahir dan sebagian lagi disebabkan faktor genetik," kata Dr Caroline Relton dari Newcastle University.

Bayi baru lahir umumnya memiliki bobot rata-rata 3500 gram dengan panjang badan 48 - 51 cm dan lingkar kepala rata-rata 35 cm. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh gen dari Ayah terhadap bobot lahir bayi hampir tidak ada sama sekali.

"Gen dari Ayah kurang terlibat dalam evolusi. Mungkin karena kelangsungan hidup sang Ayah sendiri tidak dipertaruhkan dan dapat terus bereproduksi dengan perempuan lain," kata Profesor Moore. - Berat Badan Lahir Bayi Dipengaruhi Berat Badan Ibu.
13.06 | 1 komentar | Baca selengkapnya

Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga

Demam Beberapa Kondosi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga
Sakit Demam
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga - Olahraga memang baik untuk tubuh, tapi belum tentu selalu baik. Olahraga bisa memperburuk rasa sakit dan nyeri. Ada baiknya mengetahui kapan tubuh menghindari berolahraga atau kapan saatnya perlu melakukan olahraga.

"Kuncinya adalah merasakan kondisi tubuh dan memperhatikan isyarat yang diberikan, maka seseorang dapat memutuskan apakah dirinya dapat melakukan olahraga yang tepat saat itu," kata Katie Rothstein, MS, ahli fisiologi olahraga Cleveland Clinics.

Seperti dilansir WebMD, Senin (23/4/2012), berikut adalah kondisi-kondisi di mana tubuh tidak boleh melakukan olahraga.

Demam
"Demam terjadi karena sistem kekebalan tubuh sedang berusaha memerangi infeksi. Maka, tubuh sebaiknya menghindari tekanan yang diakibatkan dari olahraga," kata Stephen Rice, MD, PhD, anggota American College of Sports Medicine dan direktur Jersey Shore University Medical Center di Neptune, New Jersey.

Jika memaksakan diri berolahraga, berhati-hatilah agar tidak mengalami kelelahan dan dehidrasi karena cairan tubuh menurun ketika tubuh demam. Olahraga yang dilakukan juga tidak akan optimal karena demam meningkatkan laju jantung saat istirahat.

Pilek dan flu
Para ahli mengatakan bahwa olahraga dalam intensitas sedang masih diperbolehkan saat terserang pilek biasa. Jika mengunjungi tempat fitness saat terserang flu, gunakan pembersih tangan dan sekalah permukaan alat yang tersentuh sehingga tidak berisiko menulari orang lain. Flu yang disertai demam jelas akan menjadi makin buruk jika ditambah dengan berolahraga.

Asma
Jika serangan asma disebabkan oleh infeksi pernapasan, jangan berolahraga selama beberapa hari dan periksa ke dokter jika gejala terus berlangsung. Jika dokter sudah membolehkan berolahraga dan asma sudah dapat dikendalikan dengan baik, maka barulah boleh berolahraga.

Mulailah lakukan olahraga secara perlahan dan lakukan pemanasan selama 10 menit. Hentikan kegiatan jika tidak dapat mengatur napas atau merasa lelah dan lemah. Yang terpenting, selalu sediakan pengobatan.

Baru saja mengalami gegar otak
Jangan berolahraga sampai dokter membolehkan. Gegar otak adalah cedera otak traumatis dan otak perlu waktu agar dapat benar-benar sembuh.

"Jika kepala mengalami cedera karena olahraga sebelum cedera akibat gegar otak sudah sembuh benar, otak lebih berisiko mengalami kerusakan akibat pembengkakan," kata Rice.

Cedera lama yang kumat kembali
Apabila cedera lama akibat olahraga kambuh lagi, segera temui dokter. Gangguan ini biasanya bukan pertanda baik, terutama jika rasa sakit terus dialami selama beraktivitas. Nyeri tiba-tiba memerlukan perhatian medis dengan segera.

Tidak tidur semalaman dan terlalu lelah untuk berolahraga
Olahraga pagi mungkin dibutuhkan setelah semalaman begadang dan perlu meningkatkan energi. Tapi jika tubuh terasa sangat lelah, jangan berolahraga dan kalau perlu temui dokter. Kelelahan yang ekstrim dapat menjadi pertanda penyakit.

Merasa sakit saat terakhir kali berolahraga
Jangan berolahraga sebelum menemui dokter untuk mengetahui dan mengatasi cedera. Jika memaksakan diri berolahraga, bisa jadi membuat cedera makin parah. Meskipun rasa nyeri bisa mereda setelah berolahraga, ada kemungkinan berolahraga akan memperburuk nyeri yang dialami sebelumnya.

Punggung sakit
Perhatikan apa yang membuat rasa sakit mereda atau justru memburuk. Cobalah untuk menghindari gerakan-gerakan yang memicu rasa sakit agar cepat sembuh. Jika rasa sakit berlanjut atau mengganggu kegiatan sehari-hari, pergilah ke dokter.

Otot sakit
Ketika otot merasa sakit, boleh-boleh saja berolahraga, tapi sebaiknya lakukan dalam intensitas ringan seperti berjalan. Sebaiknya jangan berolahraga dan perbanyak istirahat jika rasa sakit yang dialami menjadi parah. Jika otot sakit disebabkan terlalu banyak berolahraga, menghindari olahraga untuk sementara waktu akan membuat otot pulih lebih cepat.

Hamil
Tanyakan kepada dokter mengenai program olahraga yang aman. Yoga, berenang, berjalan, dan olahraga intensitas rendah dapat sangat bermanfaat selama kehamilan. Pastikan untuk tetap terhidrasi, istirahat yang cukup dan hindari panas. Hindari olahraga yang menekan punggung dan perut. - Beberapa Kondisi Yang Tidak Boleh Melakukan Olahraga.
07.06 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Waspadai Kurang Minum Pada Anak

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Rabu, 09 Mei 2012 | 19.46

Waspadai Kurang Minum Pada Anak
Ilustrasi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Waspadai Kurang Minum Pada Anak - Mungkin penelitian baru dari Inggris ini akan membuka mata dan telinga kita lebar-lebar. Ternyata menurut studi tersebut, hampir dua pertiga anak-anak tidak minum cukup air saat sarapan agar terhidrasi dengan baik.

Tim peneliti dari University of Sheffield Medical School tersebut telah menganalisis 452 anak berusia 9-11 tahun dari 12 sekolah di daerah Sheffield. Penelitian ini pun dianggap sebagai yang pertama kalinya dilakukan di Inggris.

Hasilnya, ada 60 persen anak-anak di Inggris masuk kategori "tidak cukup terhidrasi" atau satu fase di bawah "dehidrasi klinis".

Untuk mendapatkan angka tersebut, peneliti mengamati apa yang dimakan dan diminum anak-anak sebelum berangkat ke sekolah. Peneliti juga mengukur osmolalitas urin, konsentrasi urin anak-anak yang merupakan indikator kunci kadar dehidrasi yang dialami seseorang.

Profesor Gerard Friedlander dari Descartes University Medical School di Paris yang mengawasi penelitian ini berkata, "Kami khawatir dengan temuan studi ini yang menunjukkan bahwa anak-anak tidaklah mengonsumsi cairan yang cukup di pagi hari untuk bisa mempertahankan hidrasi yang memadai.

"Padahal anak-anak lebih rentan terkena dehidrasi daripada orang dewasa karena tingginya rasio berat badannya. Anak-anak juga tak selalu memperhatikan rasa haus atau keinginan untuk minum sehingga mungkin tak secara alami ingin minum.

"Oleh karena itu sekarang kami akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hidrasi pada anak-anak dan mendorong para orang tua dan wali untuk memastikan anak-anak cukup minum pada saat sarapan sehingga anak-anak dapat mempertahankan hidrasinya, seandainya tak minum lagi sampai makan siang," ujar Profesor Friedlander seperti dilansir dari Independent, Jumat (4/5/2012)

Studi di Inggris ini menunjukkan angka dehidrasi lebih tinggi untuk anak laki-laki atau sebesar 68,4 persen dibandingkan dengan anak perempuan yang hanya sebesar 53,3 persen.

European Food Safety Authority pun menyarankan agar anak laki-laki berusia 9-13 tahun untuk minum 2,1 liter cairan perhari dan anak perempuan harus mengonsumsi 1,9 liter.

Badan itu pun merekomendasikan anak-anak pada usia tersebut minum air sedikitnya 8 kali dengan gelas berukuran 150 ml perhari, sedikit lebih kecil daripada gelas ukuran yang direkomendasikan untuk orang dewasa.

Prof Friedlander menambahkan bahwa anak-anak yang tidak terhidrasi secara memadai saat sarapan berisiko terkena dehidrasi, kemungkinan pada saat jam makan siang.

Seperti kita ketahui, efek kurangnya hidrasi pada anak-anak dapat mempengaruhi performa mental seperti konsentrasi, memori jangka pendek dan pemberian perhatian. Bahkan kata profesor, dehidrasi ringan sekalipun dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, mulut kering dan penurunan jumlah urin, bahkan menghentikan air mata saat menangis.

Orang tua dan wali pun perlu menyadari bahwa anak-anak tak selalu memperhatikan rasa haus atau keinginan untuk minum seperti layaknya orang dewasa. Padahal penting bagi anak-anak untuk mengembangkan praktik-praktik hidrasi yang bagus sejak dini untuk menghindari isu-isu kesehatan pada saat dewasa seperti masalah ginjal.

Psikolog anak-anak Pat Spungin berkata, "Meski terkadang sulit mendorong anak-anak untuk minum air, terutama air putih, kuncinya adalah mendorong minum air sedikit-sedikit namun sering. Pastikan juga anak-anak minum segelar air sebelum berangkat ke sekolah atau mungkin mengepak sebotol air di tas sekolahnya sehingga bisa diminum secara rutin selama di sekolah." - Waspadai Kurang Minum Pada Anak
19.46 | 0 komentar | Baca selengkapnya

5 Jenis Bekal Makanan Yang Kurang Sehat Untuk Anak

5 Jenis Bekal Makanan Untuk Anak Yang Kurang Sehat
Bekal Makanan Anak
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 5 Jenis Bekal Makanan Yang Kurang Sehat Untuk Anak - Untuk menghindari anak jajan sembarangan ketika di sekolahnya, ibu sering membawakan bekal makan siang untuk anaknya. Tetapi beberapa makanan yang Anda berikan sebagai bekal anak terkadang malah buruk untuk kesehatan anak.

Mungkin beberapa makanan akan lebih praktis untuk disiapkan di pagi hari sebelum anak berangkat sekolah. Tetapi Anda harus memperhatikan juga nilai gizi dan kebersihan suatu makanan sebelum memlilihnya sebagai menu bekal anak.

Berikut 5 jenis bekal makanan anak yang buruk untuk kesehatannya, seperti dikutip dari redbookmag, Selasa (8/5/2012) antara lain:

1. Biskuit buah

Anak-anak sangat menyukai biskuit dengan buah di dalamnya karena rasanya yang enak. Tetapi menurut dokter gigi, biskuit buah dan permen adalah penyebab kerusakan gigi yang nomor satu pada anak-anak.

Selain itu biskuit buah kadang dibuat menggunakan pewarna dan perasa buatan. Meskipun mengandung buah, biskuit buah mengandung buah asli yang telah kehilangan serat aslinya dan kandungan air yang terkandung dalam buah utuh.

2. Kue kemasan

Kue dalam kemasan mungkin memang lebih praktis untuk disiapkan sebagai bekal anak ke sekolah. Sayangnya, kue tersebut adalah salah satu sumber lemak trans yang merupakan tipe terburuk dari lemak makanan.

Kue buatan sendiri akan lebih sehat karena Anda dapat memastikan sendiri bahan-bahannya. Simpanlah dalam kulkas dan siapkan sebagai bekal makan siang anak Anda.

3. Jus kemasan

Terkadang ibu memasukkan jus yang dikemas dalam kotak atau botol ke dalam tas anak agar anak tidak jajan minuman yang tidak sehat di sekolah. Tapi ternyata jus kemasan bisa berbahaya untuk kesehatan anak Anda.

Jika gula telah bercampur dengan buah dalam bentuk jus dan dikemas, semua serat yang terkandung dalam buah akan hilang. Akan lebih baik jika Anda memasukkan buah utuh seperti apel atau jeruk ke dalam tas anak sebagai bekalnya.

4. Kerupuk

Anak-anak menyukai kerupuk yang renyah. Sayangnya, kerupuk tidak memberikan gizi pada anak. Kerupuk dibuat menggunakan pengawet yang dimasak dalam minyak yang tidak sehat.

5. Daging olahan

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan daging olahan seperti hot dog, chicken nugget, dan dendeng pada saat makan siang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker tertentu.

Cobalah untuk menghindari daging olahan yang dikemas seperti hot dog dan sejenisnya karena mengandung pengawet makanan. Pastikan terdapat label 'alami' pada kemasan makanan yang Anda pilihkan untuk anak Anda - 5 Jenis Bekal Makanan Yang Kurang Sehat Untuk Anak.
12.33 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Jumlah Penderita Kanker Payudara 1/10 Wanita

Jumlah Penderita Kanker Payudara 1/10 Wanita
Ilustrasi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Jumlah Penderita Kanker Payudara 1/10 Wanita - Satu dari 10 wanita diperkirakan menderita kanker payudara, yang disebabkan oleh gaya hidup modern. Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia, setelah kanker serviks.

Prof Tan Yah Yuen dari Singapura mengatakan, pendekatan baru operasi kanker payudara termasuk pengangkatan payudara dengan mempertahankan puting susu. Konservasi payudara ini dimungkinkan dengan bantuan pemeriksaan Sentinel Lymph Node, menggunakan gamma kamera SPECT yang bisa secara tepat melihat penyebaran sel kanker di kelenjar getah bening yang terjangkit saja. Fasilitas ini sudah tersedia di RS MRCCC Siloam Jakarta.

Hal ini terungkap dalam Simposium Penanganan Terkini Kanker Payudara, Hati dan Usus Besar. Acara ini diprakarsai RS MRCCC Siloam sebagai perwujudan nyata komitmen MRCCC Siloam memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk penanganan penyakit kanker. Jika ditangani dan diobati sejak dini, akan memberikan harapan hidup yang lebih baik. Disebutkan, deteksi dini pada kanker payudara termasuk screening dengan USG, mamografi, MRI payudara, biopsi, endoskopik breast surgery, image guided non surgical ablation untuk kanker ukuran kecil, perlu dilakukan untuk penanganan kanker sejak dini.

Simposium yang memberikan nilai tambah bagi praktisi kanker ini, menghadirkan sekitar 50 pakar kanker international, President World Gastroenterology Organization Prof. G.N.J Tytgat MD PhD dari Belanda; Prof. Harald J. Hoekstra MD, PhD - Profesor Surgical Oncology dari UNMCG Netherlands, dan Prof. Eisuke Fukuma MD PhD – Director of Breast Cancer, Kameda Medical Centre Jepang, dan pakar bedah kanker national Dr. Samuel Haryono SpB Onk (K).

Dalam simposium ini, ditampilkan juga Oncoplastic Surgery pada pasien kanker payudara oleh Dr. Samuel Haryono SpB Onk (K) bersama Prof. Eisuke Fukuma MD PhD, yg direlay secara live dari ruang operasi RS MRCCC untuk disaksikan 200 peserta dokter ahli bedah dan internist dari seluruh rumah sakit dan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia.

Hal lain yang diangkat sebagai topik dalam simposium dan workshop tiga hari ini adalah kanker hati dan usus besar.

Menurut Prof Pierce Chow, Asia Pasifik menanggung beban 70 persen dari seluruh insidens kanker hati (liver) dunia, disebabkan penyakit hepatitis viral kronis dan Hepatitis B (peradangan kronis pada jaringan hati karena disebabkan oleh virus). “Namun secara keseluruhan, hanya 5-15 persen dari pasien yang terdiagnosis menderita kanker hati dapat menjalani operasi pengangkatan kanker, karena adanya fungsi hati yang sudah menurun atau adanya sirosis hati," tambah dr Irsan Hasan.

Pada pasien kanker hati yang tidak bisa menjalani operasi pengangkatan kanker, dapat dilakukan teknik ablasi lokal (dengan Percutaneus Ethanol Injection [PEI], Microwave Coagulation Therapy [MCT], dan Radiofrekuency Ablation [RFA]). Yang dimaksud dengan Microwave Coagulation Therapy adalah memanaskan sel tumor hingga suhu 600 sehingga sel tumor tersebut mati.

“TACE (Trans Arterial Chemo Embolization) digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita kanker hati yang bersifat minimal invasif. Tujuan dilakukan terapi ini adalah mengecilkan sel tumor, meningkatkan kualitas hidup dengan pemberian kemoterapi dan menutup pembuluh darah yang memberi makan sel tumor," ungkap dr. Soewandi A.H dari RS MRCCC Siloam Jakarta.

Pencegahan terjadinya kanker hati pada seseorang, yaitu dengan imunisasi rutin hepatitis B, pemeriksaan AFP, USG perut, diagnosis dini dan pengobatan dini hepatitis B. Dengan adanya diagnosis dini dan pengobatan dini hepatitis B, akan memperpanjang survival dan memungkinkan deteksi dini kanker hati. Kanker hati yang terdeteksi dini akan memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi.

Kanker Colorectal (usus besar) disebabkan antara lain: faktor keturunan (genetik), adanya riwayat sebelumnya pasien menderita tumor jinak pada usus besar, pasien yang menderita peradangan usus (Inflamantory Bowel Disease), selain itu diet dan paparan terhadap zat-zat tertentu memudahkan dalam timbulnya kanker pada seseorang.

“Semakin dini ditemukan jaringan kanker, kondisi ini memberikan hasil akhir yang lebih baik bagi pasien, serta menurunkan tingkat kematian pada pasien. Metode-metode yang digunakan untuk deteksi dini kanker usus besar, di luar biopsi, antara lain: endoskopi, chromoskopi, endoskopi autofluorescent, narrow band imaging, dan endomicroscopy," jelas Emer Prof GNJ Tytgat, President World Gastroenterology Organization dari Belanda.

"Terapi dari kanker usus besar ini adalah operasi terbuka, operasi laparoskopi (operasi dengan menggunakan fiber optik yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Operasi ini memungkinkan irisan pada kulit yang lebih sedikit dan tingkat perawatan di rumah sakit lebih singkat), kemoterapi, dan terapi target," kata dr Errawan R. Wiradisuria.

“Keberhasilan pengobatan dan terapi kanker tentunya ditopang olehalat kesehatan mutakhir. RS. MRCCC Siloam telah memiliki alat LINAC IX untuk radiotherapy patient kanker dengan tehnology IMRT, yang memungkinkan radiasi yang tepat sasaran pada sel kanker, ditunjang PET/CT sebagai teknologi mutakhir dalam mendeteksi kanker. Ini berperan besar dalam menentukan staging awal penyakit kanker serta evaluasi keberhasilan terapi (baik chemo, radiasi dan bedah). Hal lain, PET/ CT dapat juga untuk menilai kekambuhan / metastase ( penyebaran ) sel kanker dalam tubuh," demikian Dr Eko Purnomo SpKn dan Hanny Moniaga, CEO RS. MRCCC Siloam - Jumlah Penderita Kanker Payudara 1/10 Wanita.
06.19 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Bra Terlalu Ketat Tidak Baik Untuk Payudara

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Selasa, 08 Mei 2012 | 14.15

Bra Terlalu Ketat Tidak Baik Untuk Payudara
Payudara
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Bra Terlalu Ketat Tidak Baik Untuk Payudara - Kontroversi di balik penggunaan bra yang ketat dan bahayanya untuk kesehatan masih terus berlanjut. Sebagian orang berpendapat bahwa bra yang ketat bisa memicu kanker payudara meski sebagian ilmuwan menentangnya. Baru-baru ini para ahli dari Harvard University mengklaim menemukan bukti kaitan antara bra dan kanker payudara.

Peneliti beralasan, penggunaan bra yang sangat ketat dapat membatasi sirkulasi darah dan dapat merusak jaringan getah bening. Kondisi tersebut mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi yang dikirim ke seluruh jaringan sel. Hal ini terutama terjadi pada wanita yang memakai bra selama lebih dari 12 jam sehari dan memakainya ketika tidur.

Penelitian ini juga menemukan bahwa perempuan kelas menengah berada pada risiko lebih tinggi terkena kanker payudara karena kesibukan mereka setiap harinya.

Seperti diketahui, pembuluh limfatik dalam jaringan payudara sangat tipis, mereka sangat sensitif terhadap tekanan dan mudah dikompresi. "Alasan utama mengapa bra yang sangat ketat buruk bagi kesehatan payudara adalah karena mereka membatasi aliran getah bening di payudara Anda. Biasanya cairan getah bening mencuci keluar bahan limbah dan racun dari payudara, tetapi bra menghambat tindakan ini sehingga racun dapat mulai menumpuk di payudara yang dapat membantu perkembangan kanker," kata Dr MD Mody.

Sementara itu, dr Smiti Kamath juga menyuarakan hal yang serupa. Ia mengatakan, "Mengenakan bra yang ketat terutama ketika tidur akan mencegah aliran limfatik dan kemungkinan menyebabkan anoksia (kandungan oksigen rendah), di mana berhubungan dengan fibrosis, yang pada gilirannya telah dikaitkan dengan risiko kanker meningkat." - Bra Terlalu Ketat Tidak Baik Untuk Payudara.
14.15 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Angka Kematian Ibu di Indonesia Saat Melahirkan

Angka Kematian Ibu di Indonesia Saat Melahirkan
Ilustrasi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Angka Kematian Ibu di Indonesia Saat Melahirkan - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN DR Sudibyo Alimoesa mengatakan, tingkat kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih tinggi, atau hampir setiap satu jam, dua ibu melahirkan meninggal dunia.

"Bila jumlah tersebut ditotal maka dapat dibayangkan dalam satu hari berapa ibu melahirkan yang meninggal dunia," katanya dalam pertemuan dengan Ulama se Kalsel di Banjarmasin, Selasa (31/1/2012).

Menurut dia, berdasarkan data dan penelitian tentang kualitas penduduk Indonesia 2011 tercatat Angka Kematian Ibu (AKI atau MMR) masih sebesar 228/100.000 kelahiran hidup.

Selanjutnya angka kematian bayi usia 0-11 bulan (AKB-IMR) adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian 60 persen penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah, angka harapan hidup Indonesia sekitar 68/72 tahun.

"Sedangkan Jepang saja kini rata-rata umur penduduknya telah mencapai 100 tahun, sehingga saat ini 40 persen penduduknya merupakan lansia," katanya.

Meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) yang berbasis pada pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan tersebut, BKKB telah menempuh berbagai langkah dan menetapkan target berdasarkan MDGs 2015.

Meningkatkan harapan hidup dan mengurangi angka kematian ibu dan anak, tambah Sudibyo, BKKBN sedang menjalankan program pelatihan bagi 35 ribu bidan dan 10 ribu dokter umum maupun dokter kandungan.

Pelatihan untuk melakukan pertolongan dalam persalinan tersebut sekaligus juga diisi dengan pelatihan untuk melakukan pemasangan alat kontrasepsi sesuai dengan program BKKBN.

Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut, maka pertolongan kelahiran yang berada di daerah terpencil bisa dilakukan secara medis sehingga kematian ibu dan bayi bisa ditekan.

Taraaget nasional, pada 2015 AKI akan turun dari 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup begitu juga dengan angka kematian bayi turun menjadi 23/1.000 kelahiran hidup.

Kepala BKKBN Kalsel Dra Chamnah Wahyuni mengatakan, khusus Kalsel pelatihan akan dilakukan kepada 900 bidan dan 300 dokter yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.

Dialog dengan narasumber dari BKKBN pusat mendapatkan tanggapan cukup antusian dari para Ulama dan masyarakat Kalsel.

Salah seorang peserta dialog mempertanyakan efek samping pil KB dan suntik yang justru membuat lesu para wanita sehingga mengurangi gairah pada saat melayani suami.

"Karena para wanita menjadi lesu setelah minum pil KB dan suntik tersebut, akhirnya banyak suami "jajan" di luar," katanya disambut gelak tawa peserta.

Terhadap keluhan tersebut, Sudibyo mengatakan akan dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap kebenaran informasi tersebut, karena selama ini tidak pernah ada keluhan seperti itu.

"Ini akan menjadi bahan diskusi kita, karena selama ini pil dan suntik adalah alat kontrasepsi yang paling banyak diminati peserta," katanya. - Angka Kematian Ibu di Indonesia Saat Melahirkan.
08.13 | 3 komentar | Baca selengkapnya

Mengenal Penyebab Terjadinya Baby Blues

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Senin, 07 Mei 2012 | 18.22

Mengenal Penyebab Terjadinya Baby Blues
Sindrom Baby Blues
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Mengenal Penyebab Terjadinya Baby Blues - Kebahagiaan setelah kelahiran anak bisa sirna akibat depresi yang melanda. Gangguan depresi khas yang dialami oleh para ibu baru disebut oleh pakar sebagai postpartum syndrome, yang mungkin lebih sering Anda dengar dengan istilah baby blues.

Baby blues dapat terjadi kapan saja, tetapi umumnya adalah sekitar satu hingga tiga minggu setelah kelahiran anak. Dalam masa ini, Anda mungkin akan menjadi lebih mudah marah atau malah mudah menangis tanpa alasan yang jelas. Nafsu makan mengalami perubahan, sementara Anda juga jadi gampang cemas atau sulit tidur. Sebagian ibu menjadi sangat mudah frustrasi saat berhadapan dengan anaknya, dan cenderung menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat menjadi ibu yang baik. Pada kasus lain ada juga ibu yang begitu takut memegang bayinya karena khawatir akan melukai bayi itu atau dirinya sendiri.

Menurut ahli, beberapa faktor psikologis dapat berpengaruh terhadap munculnya baby blues, mulai dari tekanan emosional hingga sisi kepribadian sang ibu baru. Simak beberapa hal yang bisa memicu timbulnya baby blues, dan bagaimana cara mengatasinya:

1. Kehamilan tidak direncanakan
Tidak siap untuk memiliki anak dapat berpengaruh pada kondisi emosional calon ibu pada saat hamil dan juga setelah melahirkan, kata Sara Rosenquist, PhD, psikolog dari Chapel Hill, North Carolina. Menurut penulis After the Stork: The Couple's Guide to Prevention and Overcoming Postpartum Depression ini, Anda perlu mencoba untuk tidak terlalu berfokus pada aspek-aspek negatif dari memiliki anak.

"Pilihannya adalah menganggap anak itu sebagai karunia dalam hidup, atau sebaliknya," kata Rosenquist lagi. Bertukar pikiranlah dengan sesama ibu, agar Anda lebih positif dalam menyambut kelahiran bayi dalam keluarga.

2. Hubungan dengan pasangan sedang bermasalah
Stres akibat masalah dengan pasangan bisa berpengaruh terhadap munculnya baby blues. "Adanya masalah bisa meningkatkan rasa kecewa Anda," papar Rosenquist. "Sementara konflik tak berkesudahan dengan pasangan dapat menimbulkan depresi." Datangnya anggota keluarga baru dapat dianggap sebagai tambahan masalah.

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya sejak awal Anda sudah mulai berkonsultasi dengan penasihat perkawinan. Dengan begitu, energi dan waktu Anda tidak dihabiskan untuk hal-hal yang negatif sehingga lebih siap untuk hal yang lebih besar, yaitu kelahiran anak.

3. Kurangnya dukungan keluarga
Pasangan yang tidak membantu dalam merawat anak bisa membuat Anda putus asa pada masa awal memiliki anak. Begitu juga jika Anda tidak memiliki teman dekat atau anggota keluarga yang dapat membantu merawat bayi. Padahal, adanya dukungan yang besar dari orang-orang sekitar dapat membuat Anda merasa lebih kuat dan percaya diri dalam merawat bayi.

Mulai membangun sistem support sebelum sang bayi lahir, menurut profesor Psikologi Michael O'Hara, PhD, dari University of Iowa, dapat sangat membantu mengatasi masalah ini. Jika tidak ada teman yang tinggal di dekat Anda, cobalah mulai berteman dengan para ibu di daerah sekitar rumah. Atau, andalkan bantuan dari baby sitter.

4. Anda baru mengalami kejadian yang pahit
Perceraian atau kematian dari anggota keluarga dapat menambah risiko Anda untuk mengalami postpartum syndrome. Bahkan, perubahan drastis seperti baru pindah rumah juga dapat memberikan dampak yang serupa, begitu menurut Maria Muzik, MD, dari University of Michigan Health System. Karena itu, sangat disarankan pada ibu hamil untuk menghindari adanya perubahan hidup terlalu besar (yang tentunya disengaja) selama kehamilan dan setelah melahirkan. Jika bisa, tunda rencana pindah rumah hingga Anda merasa lebih stabil.

5. Anda terlalu perfeksionis
Selalu mengharapkan segalanya berjalan sempurna bisa membuat seseorang jadi mudah frustrasi pada saat yang terjadi adalah sebaliknya. Itu sebabnya, menurut Kim Zittel, PhD, MSW, asisten profesor di bidang sosial dari Buffalo State College, New York, Anda perlu sedikit menurunkan standar.

"Para perfeksionis akan menuntut dirinya sendiri menjadi ibu yang sempurna. Ia juga mengharapkan pasangannya akan menjadi ayah teladan, dan anaknya adalah bayi yang manis bagaikan malaikat," tutur Zittel lagi.

Begitu hal ini tidak tercapai, para ibu ini akan mulai menyalahkan diri sendiri dan terjebak dalam depresi. Lebih baik, Anda mencoba untuk bersikap lebih realistis dan belajar untuk menerima segala hal dengan pikiran terbuka - Mengenal Penyebab Terjadinya Baby Blues.
18.22 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Bisakah Menyusui Setelah Operasi Caesar

Bisakah Menyusui Setelah Operasi Caesar
Menyusui
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Bisakah Menyusui Setelah Operasi Caesar - Banyak ibu bertanya, dapatkah saya menyusui setelah melahirkan caesar? Jawabannya adalah YA! Tidak ada alasan untuk menunda memberikan ASI kepada bayi sekalipun Anda baru saja menjalani persalinan caesar. Setelah melahirkan, segera ingatkan dokter atau bidan, bahwa Anda ingin menyusui bayi sesegera mungkin.
Bahkan jika situasi memungkinkan, dokter biasanya akan langsung meletakkan bayi di dada ibu (skin to skin) saat masih di meja operasi. Hal ini tentu dengan memperhitungkan terlebih dahulu kondisi kesehatan ibu dan bayi

Menyusui akan menjadi moment berharga dan membentuk ikatan emosional antara ibu dan bayi. Apapun bentuk anestesi (pembiusan) yang Anda dapat, hal itu tidak dapat menghalangi proses pemberian ASI.

Beberapa anggapan ada yang mengatakan bahwa cairan ASI datang lebih lambat pasca operasi caesar. Bahkan sejumlah penelitian telah menunjukkan, beberapa bayi yang lahir melalui operasi caesar butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan berat badan ideal ketimbang bayi lainnya. Tetapi kondisi ini tidak akan berlangsung lama dan akan membaik setelah beberapa hari.

Penempatan posisi bayi pada payudara sangat penting untuk membantu proses menyusui dan mencegah nyeri puting. Pastikan tubuh bayi dekat dengan Anda (dada ke dada, dagu dekat payudara dan hidung jauh dari payudara).

Untuk melindungi luka bekas operasi Anda bisa menggunakan bantal sebagai alasnya. Letakan bayi disamping atau di bawah ketiak Anda.

Setelah operasi caesar penting bagi bayi untuk menerima kolostrum dan mulai belajar untuk menyusui. Memberikan ASI saat malam hari akan membantu mencegah pembengkakan payudara dan menjaga pasokan susu Anda.

Ketika harus menunggu


Tidak setiap ibu dapat dengan segera menyusui pasca menjalani operasi caesar. Anda mungkin membutuhkan waktu akibat efek dari anestesi (pembiusan) atau bayi Anda mungkin perlu dimasukkan ke dalam humidicrib untuk sementara waktu untuk menstabilkan kondisinya.

Ada satu hal penting yang dapat Anda lakukan sambil menunggu yakni dengan mengekspresikan kolostrum Anda. Kolostrum adalah 'cairan super' yang dihasilkan kelenjar susu beberapa hari pascamelahirkan dan mengandung lebih banyak protein dan zat-zat untuk pertahanan. Cairan ini berfungsi sebagai pencahar alami untuk mekonium - membantu buang air besar pertama kali pada bayi.

Bayi baru lahir tidak membutuhkan asupan makanan apa pun selain kolostrum. Cairan ini menjadi sangat penting jika Anda atau pasangan memiliki riwayat keluarga alergi atau intoleransi makanan - Bisakah Menyusui Setelah Operasi Caesar.
14.26 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Resiko Menjalani Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi

Resiko Menjalani Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi
Operasi Caesar
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Resiko Menjalani Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi - Bedah caesar adalah salah satu pilihan metode persalinan yang dapat menimbulkan risiko, baik bagi ibu maupun bayi. Namun tak sedikit yang masih berasumsi bahwa metode ini aman dan tidak akan memicu risiko kesehatan khususnya bagi bayi.

Sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa bedah caesar tetaplah merupakan suatu prosedur persalinan yang sangat berisiko khususnya bayi.  Bahkan bedah caesar juga dinilai tidak banyak menolong bayi prematur yang tergolong small for gestational age (SGA) atau ukuran dan bobot badannya di bawah rata-rata. Penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa bayi SGA yang dilahirkan melalui proses persalinan caesar mencatat kasus yang lebih tinggi sindrom gangguan pernafasan ketimbang bayi prematur yang lahir melalui vagina (normal).

Wakil direktur medis lembaga advokasi March of Dimes, Diane Ashton, MD, MPH, menyatakan temuan ini membalikkan kepercayaan selama ini bahwa persalinan caesar memiliki sedikit risiko atau bahkan tak menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi.  Hasil penelitian ini juga sejalan dengan misi March of Dimes yang mendesak para tenaga medis untuk mengakhiri praktik persalinan yang tak perlu sebelum usia kehamilan mencapai 39 minggu.
"Meskipun dalam banyak contoh, operasi caesar secara medis diperlukan untuk kesehatan bayi atau ibu, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus cara ini tidak bermanfaat untuk beberapa bayi," kata Ashton.

Riset yang dipublikasikan dalam 32nd Annual Society for Maternal-Fetal Medicine Meeting, The Pregnancy Meeting ini dipimpin oleh Erika Werner F., MD, MS, asisten profesor Maternal Fetal Medicine di Johns Hopkins School of Medicine, yang bekerjasama dengan Heather S. Lipkind, MD, MS, asisten profesor Maternal Fetal Medicine di Yale School of Medicine.

Dalam risetnya, peneliti melakukan review akte kelahiran sebanyak 2.560 bayi dengan ukuran dan berat badan kecil yang lahir secara prematur. Proses persalinan secara caesar umumnya dilakukan pada bayi-bayi yang didiagnosis mengalami hambatan pertumbuhan intrauterin yang tidak berkembang secara normal di dalam rahim.

Dr Werner dan timnya menemukan bahwa bayi yang menjalani operasi caesar saat usia kehamilan belum memasuki 34 minggu memiliki kemungkinan risiko 30 persen lebih tinggi mengalami sindrom gangguan pernafasan ketimbang bayi yang lahir melalui vagina pada usia kehamilan yang sama.

Tingginya angka kelahir prematur (sebelum 37 minggu), masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius dan menelan biaya sangat besar di Amerika Serikat, lebih dari 26 miliar Dollar AS per tahun, menurut laporan Institute of Medicine 2006. Ini adalah penyebab utama kematian bayi baru lahir, dan satu juta bayi di seluruh dunia meninggal setiap tahun sebagai akibat lahir secara prematur.

Sementara pada bayi yang mampu bertahan hidup, umumnya sering menghadapi masalah kesehatan seumur hidup, seperti masalah pernapasan, cerebral palsy, ketidakmampuan belajar dan lainnya.

Para peneliti dari The March of Dimes mengatakan, jika kondisi kehamilan sehat dan tidak ada komplikasi yang mengharuskan lahir lebih awal, wanita harus menunggu sampai waktu persalinan itu tiba dengan sendirinya, atau setidaknya sampai usia kehamilan memasuki 39 minggu.

Mengapa? peneliti berangapan bahwa banyak organ penting bayi, seperti otak dan paru-paru, yang belum sepenuhnya berkembang sempurna pada usia kehamilan dibawah 39 minggu - Resiko Menjalani Operasi Caesar Bagi Ibu dan Bayi.
07.45 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Makanan Untuk Bayi Sebaiknya Tidak Berbumbu

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Minggu, 06 Mei 2012 | 18.25

Makanan Untuk Bayi Sebaiknya Tidak Berbumbu
Makanan Bayi
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Makanan Untuk Bayi Sebaiknya Tidak Berbumbu - Pemberian makanan bagi bayi usia di atas 6 bulan sebaiknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang bertekstur lunak, lembek hingga padat. Demikian juga halnya dengan cita rasa makanannya. Di usia kurang dari setahun bayi makanan bayi sebaiknya tidak berbumbu.

Hal tersebut karena di usia kurang dari 12 bulan cita rasa bayi belum berkembang sehingga disarankan untuk memberikan makanan yang tidak ditambahi bermacam-macam bumbu. Meski tidak berbumbu, bahkan tidak disarankan diberikan garam, namun bagi bayi tak berarti rasanya hambar karena sensasi perasanya belum sempurna.

Pengenalan rasa gurih bisa diberikan melalui penggunaan keju atau kaldu, baik ayam, ikan, atau daging.  Di usia 8 bulan, kandungan gizi bubur bisa ditambah sedikit-sedikit dengan zat lemak seperti santan dan minyak. Bahan makanan ini dapat menambah energi disamping juga rasa gurih.

Secara bertahap orangtua bisa memperkenalkan variasi rasa manis, asin, dan gurih yang berasal dari makanan. Variasi hidangan, baik dari pilihan lauk pauk atau penyajian, akan menggugah selera makan anak serta menghindarkan dari kebosanan.

Menurut Prof.Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, menjelaskan untuk makanan manis sebaiknya tidak diperkenalkan terlalu dini. "Pengenalan rasa manis akan menimbulkan demand  sehingga anak maunya rasa manis terus menerus," katanya.

Pengenalan aneka jenis makanan, menurut Ali, kelak akan menghindarkan anak dari kesulitan makan di usia selanjutnya seperti pilih-pilih makanan atau hanya mau makan dengan menu favoritnya. "Keragaman menu juga akan menentukan kecukupan gizinya," imbuhnya - Makanan Untuk Bayi Sebaiknya Tidak Berbumbu.
18.25 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Beberapa Nyeri Yang Biasa Terjadi Setelah Melahirkan

Beberapa Nyeri Yang Biasa Terjadi Setelah Melahirkan
Pascapersalinan
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Beberapa Nyeri Yang Biasa Terjadi Setelah Melahirkan - Pascabersalin tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan yang alami. Perubahan ini merupakan serangkaian proses yang diperlukan tubuh untuk  pemulihan kondisi fisik dan penyesuaian dari masa hamil menuju masa nifas dan menyusui. Ada beberapa perubahan yang sewajarnya dialami oleh para ibu pascabersalin dan merupakan sesuatu yang tidak perlu dicemaskan.

Namun demikian kurangnya informasi tentang proses perubahan yang terjadi tersebut akan menimbulkan rasa kuatir dan bahkan ibu  nifas merasa kurang nyaman akibat rasa nyeri yang kadang dirasakan. Oleh karena itu, perlu kita mengenal sejumlah penyebab nyeri pada ibu setelah melahirkan berikut ini :

1. Nyeri pada perut (rahim)

Pada saat hamil, rahim seorang ibu akan membesar sesuai ukuran janin yang dikandung. Begitu bayi lahir maka perlahan-lahan rahim akan menyusut dan mengecil hingga sebesar buah pir kecil. Proses kembalinya ke bentuk semula dari rahim ini disertai dengan rasa seperti kram pada perut.

Dalam kebidanan disebut dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ini diperlukan agar rahim dapat segera mengecil dan pembuluh darah yang terluka saat lepasnya ari-ari dari dinding rahim dapat segera menutup kembali, sehingga tidak terjadi perdarahan. Kadang, sensasi nyeri seperti kram ini semakin terasa saat menyusui, ibu tak perlu cemas karena justru dengan rangsangan hisapan bayi akan membantu keluarnya hormon oksitosin yang membantu proses kontraksi rahim tersebut.

Maka, tidak mengherankan bila ibu menyusui akan lebih cepat pulih rahimnya dan terhindar dari risiko perdarahan juga. Gunakan gurita yang nyaman, sering buang air kecil dan lakukan relaksasi nafas bila nyeri atau kram tersebut muncul.

2. Nyeri payudara

Paska persalinan setelah dua atau tiga hari seorang ibu nifas akan merasakan payudaranya mulai sedikit tegang dan penuh. Sekitar payudara terasa nyeri sedikit dan membengkak. Pada keadaan ini, payudara telah memulai fungsinya memproduksi air susu bagi bayi. Produksi ASI semakin hari akan semakin banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan penghisapan yang teratur dari bayi sejak lahir, yakni dengan inisiasi menyusu dini.

Pada beberapa ibu nifas, ada yang mengalami pembesaran kelenjar susu hingga di area sekitar ketiak. Tidak perlu khawatir itu bukan penyakit atau kelainan, namun karena aktivitas hormon yang memproduksi ASI bagi bayi. Bagian puting payudara juga akan sedikit keras dan sensitif.  Gunakan bra yang nyaman, lakukan kompres hangat pada sekitar payudara dan sering kosongkan ASI dengan menyusui  untuk meredakan keluhan nyeri.

3. Nyeri perineum dan bengkak pada vagina

Pada saat latihan duduk dan berjalan pascabersalin, ibu nifas mungkin akan mengalami keluhan sedikit nyeri pada sekitar jalan lahir baik bekas luka jahitan maupun keluhan bengkak atau lecet  pada vagina. Tidak perlu cemas, pada keadaan dimana bagian tubuh mengalami robekan maka saraf di sekitar luka akan menjadi sangat peka dan timbul nyeri, namun semakin aktif bergerak, rasa nyeri akan semakin berkurang.

Pada keadaaan bengkak atau lecet pada sekitar vagina  mungkin sementara akan sedikit mengganggu kenyamanan ibu, tak perlu cemas hal ini akibat penekanan kepala bayi saat lahir. Keadaan bengkak pada vagina secara perlahan akan mengempis dan kembali ke bentuk semula. Lakukan relaksasi nafas panjang saat latihan duduk atau jalan agar mengurangi nyeri. Yang perlu dilakukan adalah mengenakan pembalut dengan tepat, menjaga kebersihan luka jahitan, bila perlu lakukan rendam air hangat untuk mengurangi keluhan nyeri.

4. Nyeri hemoroid atau ambeien

Pada saat mengejan melahirkan tak jarang menimbulkan hemoroid (ambeien) yang diderita ibu sebelumnya menjadi keluar  dari dubur dan terasa nyeri. Dengan penanganan kompres rendam air hangat akan sangat membantu mengurangi nyeri. Bila memang diperlukan bidan dan dokter akan membantu menggunakan jelly pelumas untuk memasukkan kembali hemoroid tersebut. Tetap menjaga kebersihan area sekitar dubur dan jangan takut untuk buang air besar atau mengejan.

Semua penyebab nyeri tersebut dapat dikurangi dengan mengalihkan perhatian pada perawatan bagi buah hati ibu. Bila semakin terkonsentrasi pada rasa nyeri, maka keluhan akan semakin terasa mengganggu kenyamanan. Jalani semua dengan hati ikhlas sebagai seorang ibu. Terapi atau pengobatan nyeri tidak selalu dibutuhkan sejauh ibu mampu mengatasi dengan relaksasi dan memahami penyebabnya - Beberapa Nyeri Yang Biasa Terjadi Setelah Melahirkan.
12.49 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Manfaat dan Jenis Olahraga Untuk Ibu Hamil

Manfaat dan Jenis Olahraga Untuk Ibu Hamil
Senam Hamil
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Manfaat dan Jenis Olahraga Untuk Ibu Hamil - Setiap ibu hamil hendaknya tetap melakukan aktivitas fisik selama masa kehamilan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Tidak hanya itu, olahraga saat hamil juga dapat membantu mempermudah berlangsungnya proses persalinan.

"Dengan olahraga, suplai darah, mood, serta vitalitas seseorang akan lebih baik. Sehingga, suplai aliran darah ke bayi lebih baik dan kemungkinan untuk terjadinya suatu kontraksi yang diharapkan juga akan lebih on time," ucap dr. UF Bagazi Sp.OG, dokter spesialis kandungan Brawijaya Women and Children Hospital, Sabtu, (29/4/2012).

Menurut Bagazi, jenis olahraga untuk ibu hamil pada prinsipnya adalah tidak boleh yang high impact dan menggunakan punggung serta persendian yang terlalu kuat seperti misalnya tennis, menunggang kuda, diving dan naik gunung. Jenis olahraga yang dianjurkan dan aman untuk ibu hamil adalah jalan santai, sepeda statis, renang dan erobik.

"Karena dengan olahraga ini, sirkulasi darah lebih baik kemudian tidak ada pembebanan di tumpuan-tumpuan badan seperti lutut, engkel, tulang belakang, yang bisa menyebabkan nyeri," jelasnya.

Lebih lanjut Bagazi mengatakan, olahraga pada bumil (ibu hamil) dapat dilakukan setiap hari selama 30 menit atau 5 kali dalam seminggu. Tetapi ia menekankan, olahraga saat hamil tidak diperkenankan untuk mereka yang masih pemula atau tidak pernah melakukan olahraga saat hamil sebelumnya.

Untuk amannya, buat ibu hamil yang masih pemula namun ingin berolahraga harus dimulai dengan intensitas yang ringan. Mulailah perlahan dengan durasi lima menit setiap minggu kemudian ditambah 5 menit setiap minggunya sampai dengan 30 menit.

"Exercise akan lebih mudah dilakukan pada awal 24 minggu usia kehamilan. Sedangkan tiga bulan terakhir akan lebih susah karena faktor tubuh saat hamil tua," ungkapnya - Manfaat dan Jenis Olahraga Untuk Ibu Hamil.
07.43 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Resiko Kehamilan Diatas 42 Minggu

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Sabtu, 05 Mei 2012 | 18.15

Resiko Kehamilan Diatas 42 Minggu
Ibu Hamil
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Resiko Kehamilan Diatas 42 Minggu - Bayi yang lahir terlambat atau melewati masa kehamilan normal memiliki risiko yang lebih tinggi terkena masalah kesehatan di kemudian hari. Bayi yang lahir melebihi masa 42 minggu kehamilan akan menderita masalah perilaku seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) atau gangguan mental di usia dini. Gangguan ini seringkali diperlihatkan dengan adanya hiperaktivitas ketika anak mulai berjalan.

Seperti yang dimuat International Journal of Epidemiology, para ahli mengimbau  para wanita untuk menyadari risiko kehamilan yang terlalu lama.
Penelitian yang dilakukan di Belanda menunjukkan, banyak wanita yang tidak melakukan induksi walau masa kehamilannya telah lebih dari 42 minggu. Dalam penelitian tersebut terungkap, lebih dari 5.000 bayi yang lahir setelah 42 minggu memiliki masalah perilaku dan dua kali lebih besar risikonya terkena ADHD.

Ketua peneliti Dr. Hanan El Marroun dari Department of Child and Adolescent Psychiatry di Erasmus MC-Sophia, Rotterdam mengatakan kehamilan yang terlalu lama atau bahkan terlalu cepat dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. ”Setiap wanita hamil tahu, bayi prematur tidak baik, lalu mengapa kita tidak mempertanyakan jika seorang anak lahir terlalu lama?” katanya kepada BBC News.

Di Inggris, terdapat prosedur yang mengharuskan wanita hamil  diinduksi jika masa kehamilannya telah memasuki usia 41 atau 42 minggu. Selain itu, para ibu  juga diingatkan tentang kemungkinan komplikasi jika mereka memperpanjang kehamilannya. Komplikasi yang dimaksud adalah kematian saat lahir dan kesulitan dalam pertumbuhan. Namun, sebagian kecil wanita percaya bahwa bayi akan lahir dengan sendirinya tanpa diberikan intervensi medis (induksi).

Dr. Virginia Beckett seorang konsultan kebidanan dan juga ginekologi sekaligus juru bicara Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists mengatakan, “Di Inggris, biasa jika wanita mempertahankan kehamilan mereka walaupun melebihi 42 minggu. Beberapa ibu akan memilih melewati 42 minggu dan saran kami hal tersebut dapat meningkatkan risiko kematian saat bayi lahir dan komplikasi lain.” - Resiko Kehamilan Diatas 42 Minggu.
18.15 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Jenis Makanan Yang Bisa Menyebabkan Sembelit

Jenis Makanan Yang Bisa Menyebabkan Sembelit
Sembelit
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Jenis Makanan Yang Bisa Menyebabkan Sembelit - Susah buang air besar (BAB) atau sembelit biasanya paling sering disebabkan karena tubuh kurang makan serat. Bila tak ingin susah BAB sebaiknya hindari beberapa jenis makanan berikut.

Untuk menghindari sembelit, biasanya banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk memperbanyak makan makanan yang mengandung serat, seperti buah dan sayur.

Selain itu, sebaiknya juga hindari beberapa makanan yang bisa memicu sembelit, seperti dilansir timesofindia, Sabtu (5/5/2012):

1. Makanan olahan

Makanan beku, burger atau pizza bisa membuat pagi Anda akan terasa sulit karena susah buang air besar. Ketika makanan diawetkan, nutrisi penting akan terkuras hilang, ditambah lagi dengan bahan yang digunakan seperti tepung terigu atau Maida yang digunakan hampir di semua pizza, roti dan mi instan.

2. Daging merah

Mengonsumsi daging merah seperti daging sapi atau daging babi secara teratur, tanpa diimbangi dengan sayuran, Anda mungkin akan mengalami sembelit. Biasakan makan daging merah ditemani dengan salad, sayuran dimasak, sereal gandum atau sesuatu yang kaya akan serat.

3. Kafein

Minuman berkafein seperti kopi, teh atau cola dapat membuat tubuh dehidrasi dan dehidrasi adalah salah satu penyebab utama sembelit.

4. Gorengan

Makanan yang digoreng mengandung banyak minyak dan garam memiliki beberapa risiko untuk kesehatan pencernaan, salah satunya memperlambat proses pencernaan - Jenis Makanan Yang Bisa Menyebabkan Sembelit.
11.54 | 0 komentar | Baca selengkapnya

Gaya Hidup Mempengaruhi Terjadinya Mata Myopia

Gaya Hidup Mempengaruhi Terjadinya Mata Myopia
Myopia
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Gaya Hidup Mempengaruhi Terjadinya Mata Myopia Jumlah anak-anak kecil yang memakai kaca mata minus di perkotaan karena menderita rabun jauh alias mata minus lebih banyak ditemukan di perkotaan dibandingkan di desa-desa. Selain karena faktor genetik, gaya hidup juga berpengaruh karena sejak kecil orang moderen di perkotaan lebih jarang keluar rumah.

Di berbagai belahan dunia, jumlah penderita rabun jauh atau myopi terus meningkat dari masa ke masa. Di Amerika Serikat saja, populasi orang berkaca mata minus meningkat dari sekitar 25 persen pada tahun 1970-an menjadi 42 persen di awal tahun 2000.

Faktor genetik memang sangat berperan karena kadang-kadang sifat ini bisa diturunkan, namun itu bukan satu-satunya. Belakangan, gaya hidup di perkotaan yang jarang keluar rumah lebih sering dijadikan kambing hitam karena membuat mata jarang kena sinar matahari.

Otak dan mata berevolusi dengan sangat lambat, sehingga perkembangannya masih sama seperti pada nenek moyang manusia yang hidup jutaan tahun silam. Sinar matahari sangat mempengaruhi indra penglihatan karena hingga masa itu manusia lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.

Kini di zaman moderen, manusia lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan dan melihat dengan cahaya buatan yang berasal dari lampu. Perbedaan intensitas cahaya lampu dengan matahari memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan mata, khususnya jarak antara lensa dengan retina.

Karena cahaya lampu relatif lebih redup, berbagai komponen mata tidak berkembang dengan baik sehingga bayangan tidak jatuh tepat pada retina. Akibatnya penglihatan jadi kabur dan harus dibantu dengan kacamata minus agar pandangan jadi lebih fokus.

Teori ini bukan sebatas dugaan, karena sudah dibuktikan dalam berbagai penelitian. Salah satunya seperti yang dimuat dalam jurnal Archieve of Opthamology, yang melibatkan anak-anak keturunan China usia 6-7 tahun yang tinggal di Australia dan Singapura.

Kedua populasi anak-anak tersebut memiliki faktor genetik yang sama, dalam arti jumlah orangtua yang juga mengalami rabun jauh. Namun populasi yang tinggal di Singapura, jumlah anak yang menderita rabuh jauh mencapai 29 persen atau 9 kali lebih banyak dari Australia.

Faktor yang membedakan antara keduanya adalah gaya hidup, karena ternyata anak-anak di Singapura lebih jarang beraktivitas di luar ruangan. Anak-anak di Singapura rata-rata hanya keluar rumah 3 jam/pekan, sedangkan di Australia durasinya mencapai 14 jam/pekan.

"Untuk mengurangi risiko mata minus, caranya sangat mudah. Biarkan anak-anak bermain dan menghabiskan waktunya lebih lama di luar rumah," ungkap Sandra Aamodt, seorang profesor biologi molekuler dari Princeton University seperti dikutip dari NYTimes, Kamis (23/6/2011) - Gaya Hidup Mempengaruhi Terjadinya Mata Myopia.
07.39 | 0 komentar | Baca selengkapnya