Gemuk, Turunkan Berat Badan Secara Bertahap

Artikel Informasi Kesehatan Oleh Kesehatan Ibu dan Anak on Jumat, 04 Mei 2012 | 14.52

Home » Gizi Nutrisi , Umum » Gemuk, Turunkan Berat Badan Secara Bertahap

Gemuk, Turunkan Berat Badan Secara Bertahap
Berat Badan
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Gemuk, Turunkan Berat Badan Secara Bertahap - Orang dengan kelebihan berat badan akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal. Tapi dokter gizi menyatakan bahwa orang gemuk harus realistis mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil tersebut.

"Orang gemuk harus realistis, karena butuh waktu untuk mencapai hasil yang diinginkan, ketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan," ujar dr Samoel Oetoro, MS, SpGK dalam acara konferensi pers Seminar dan Kursus Obesitas Ketujuh di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (4/5/2012).

dr Samoel menuturkan karena jika orang sedang diet dan hasil yang didapat berat badannya turun tidak banyak atau tidak mencapai target, itu bisa bikin semangatnya kurang, padahal yang penting dalam menurunkan berat badan adalah menjaga motivasi dan semangat.

Untuk menurunkan berat badan ada cara lurus dan cara sesat yang digunakan. Cara lurus yang dimaksud disini adalah menurunkan berat badan secara sehat sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Tapi sayangnya banyak pula orang yang menggunakan cara-cara sesat untuk menurunkan berat badannya seperti mengonsumsi diuretik sehingga sering buang air kecil, minum obat yang bikin buang air besar terus, bahkan ada yang seperti melakban mulut karena tidak makan apa-apa.

"Ada yang dalam sehari hanya boleh minum air kelapa 5 kali atau makan apel 7 buah sehari, itu bahaya yang ada nanti pasiennya dirawat di rumah sakit. Cara yang benar adalah berdasarkan individual pasien, karena itu penanganan setiap pasien spesifik atau berbeda-beda," ungkapnya.

dr Samoel menyayangkan obat-obatan di pasaran atau klinik sesat yang banyak menggunakan obat bukan untuk pelangsingan, karena obat ini bikin orang pengen pipis terus dan bahkan ada yang ditambahkan kafein dosis tinggi serta amfetamin yang membuat orang tidak capek meski ia tidak makan.

"Yang benar adalah obat fat blocker sehingga lemak yang masuk diblock sekitar 30 persen. Tapi yang paling utama adalah mengubah pola hidup jadi semangat dan motivasinya tetap terjaga," ujar dr Samoel dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.

Saat ini jumlah orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas tengah meningkat. Berdasarkan data dari Riskesdas 2010 diketahui orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun yang kelebihan berat badan sekitar 21,7 persen, hal ini meningkat dibanding hasil Riskesdas 2007 yang berada sekitar 19,1 persen.

"Jika 21,7 persen berarti ada sekitar 40 juta orang yang kelebihan berat badan, karenanya pasien sebaiknya dilatih agar memiliki berat badan ideal dengan cara yang sehat. Orang obesitas mempunya problem spesifik karena itu kasih taunya juga harus secara individual," ujar Dr Inge Permadhi, MS, SpGK - Gemuk, Turunkan Berat Badan Secara Bertahap.

Artikel Terkait