Ilustrasi |
Gangguan pembuluh darah yang dimaksud adalah carotid artery stenosis, yakni penyumbatan arteri yang menuju bagian depan otak.
Jika selama ini gangguan tersebut sulit dideteksi, kini para ilmuwan dari University of Zurich menemukan cara yang jauh lebih mudah. Caranya adalah menggunakan metode yang disebut Ocular Pulse Amplitude (OPA), yakni dengan mengukur tekanan darah pada mata.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Opthalmology ini, para ilmuwan memeriksa 67 orang penderita carotid artery stenosis. Hasilnya ketika terjadi penyumbatan arteri, maka skor OPA cenderung lebih rendah daripada skor rata-rata pada orang sehat.
Hasil pengamatan ini lalu dikonfirmasi lagi dengan pemeriksaan ultrasonik, untuk memastikan ada tidaknya sumbatan pada arteri yang menuju otak bagian depan. Hasilnya tidak berbeda dari dugaan semula, yakni bahwa penyumbatan cenderung terjadi pada partisipan yang memiliki skor OPA lebih rendah.
Temuan ini menunjukkan bahwa pemeriksaan carotid artery stenosis untuk mengetahui risiko stroke bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Pemeriksaan dengan OPA juga dinilai lebih efektif dan aman dibandingkan ultrasonik.
Saat ini, United States Preventive Services Task Force memang melarang tes ultrasonik dilakukan pada populasi umum jika tidak ada gejala yang tampak. Selain karena mahal, risiko tindakan ini cenderung lebih besar karena sering berujung pada operasi pembedahan yang tidak perlu.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa ocular pulse amplitude cukup bisa diandalkan, aman untuk mendeteksi caretoid artery stenosis. Kami menganjurkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan metode ini bisa dipakai untuk pencegahan stroke," kata salah seorang peneliti, Dr Pascal Bruno Knecht, MD seperti dikutip dari Huffingtonpost. - Penyakit Stroke Bisa Dideteksi Lewat Mata.